Dibalik sebuah terali tak pernah diduga apakah nyaman, aman atau justru sebaliknya
rasa terancam menguasai. Sabtu,28-09-2013 pukul 01.30 sebuah rumah tepatnya di
Jalan Utama IX/16 yang dihuni oleh salah satu keluarga sebut saja Atjai
Husin(suami), Ang Jek Hong alias Mariani(istri) dan Andika Wijaya(anak) ludes
dilahap sijago merah atau api.
Pada peristiwa itu tidak meraka bersama Dominique(cucu)
tewas terjebak dilantai dua rumah tersebut. Mereka semua ditemukan meringkuk
saling berpelukan dipojok kiri teras. Warga yang ingin menyelamatkanpun gagal
karena sulit danterasnya terkurung dengan terali besi yang terkunci.
Banyak kejadian kebakaran sebelumnya, meraka terjebak dalam kepungan asa dan api sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri dari sijago merah.
Banyak kejadian kebakaran sebelumnya, meraka terjebak dalam kepungan asa dan api sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri dari sijago merah.
Pada bulan Juni lalu, kebakaran melanda sebuah ruko tiga
lantai yang dihuni tiga orang yaitu Tan Ai Ceng, Liny, Adelynn Levya Khouw dan
Parni. Ruko tersebut terletak di Jalan keting 14 Rt 0066 Rw 010 Kelurahan
Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.kebakaran bermula dari perikan
bola lampu di lantai satu yang pecah tersenggol tongkat dan menyambar material
plastik. Mereka semua terjebak saat akan menyelamatkan diri.
Di lantai satu api mulai membesar mereka serta pembantunya
berusaha menembus api namun api sangatlah besar untuk ditembus sehingga akan
melukai mereka. Meraka pun tetap berusaha menyelamatkan diri dari api dan
keluar lewat jendela dilantai dua dan
teras di lantai tiga. Namun usaha meraka gagal karena teras atas tertutup
dengan terali besi.
Tragedi kebaran sudah berlalu, namun demi keamanan salah
satu pemilik toko perlengkapan bayi, sebut saja Rosdiani masih trauma jika
tinggal diruko yang bersebelahan dengan ruko yang terbakar. Ia memilih untuk
mengontrak rumah dengan anak serta suaminya. Ruko yang ditinggalinya juga
berterali, namun selama ini dia menempati rukonya tidak ada pencurian atau
perampokkan. Ia membelinya sekitar enam tahun yang lalu dan memang rukonya
sudah terpasang terali.
Beberapa sejumlah kasus kebakaran rumah toko atau ruko
berterali besi di Jakarta, yaitu :
1.
Pada 1 September 2012, kebakaran terjadi di
sebuah ruko yang berlantai 4. Pemadaman sulit dilakukan karena depan pintu ruko
terkunci dari dalam terhalang oleh besi. Penghuni ruko tersebut meninggal dan
dua lainnya terluka.
2.
Pada 26 Juni 2013, kebakaran terjadi di ruko
bertepat di Jalan Keting 14. Penghuni ruko tersebut meninggal karena si jago
merah dan tidak bisa menyelamatkan diri
karena ruko tersebut tertutup oleh besi berterali.
3.
Pada 5 September 2013, empat penghuni ruko yang
berada di Jalan Pejagalan Penjaringan, Jakarta Utara meninggal karena ruko
tersebut terbakar dan tidak sempat menyelamatkan diri, ke empat penghun i ruko
itu terjebak pada bangunan yang berjendela dan pintu terbuat dari terali besi.
4.
Pada 23 September 2013 kebakaran melanda ruko di
Jalan Kemang Utara IX, Jakarta Selatan.
Ruko tersebut berpenghuni lima orang, ruko tersebut tidak memiliki fasilitas
pintu darurat sehingga penguni ruko tersebut meninggal karena tidak bisa
menyelamatkan diri.
5.
Dan pada 28 September 2013 kebakaran terjadi
pada sebuah rumah yang berterali besi. Rumah tersebut tertepat di Jalan
Jelambar Barat, Jakarta Barat. Satu keluarga akhirnya tewas karena sulit untuk
menyelamatkan diri dari kobaran sijago merah.
Dari banyaknya berita-berita tentang kebakaran ruko dan penghuninya terjebak
terali, akhirnya membuat Vera salah satu warga Jelambar Baru membongkar terali
rumahnya karena demi keamanan.
Kita tidak tahu kapan maut datang, seperti kebakaran yang terjadi
di beberapa tempat. Demi keamanan sebuah ruko atau rumah memang haruslah di
perhatikan untuk menjaga penghuni dan harta benda yang dimiliki, agar tidak ada
yang pencurian atau perampokan. Namun demi keselamatan pun juga harus di
pertimbangkan.
Sumber : Kompas, 10 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar