Sebaliknya para manajer yang menganut aliran
perilaku selain membuka saluran komunikasi ke atas dan ke bawah juga memberikan
perhatian besar terhadap
perilaku para bawahan. Mereka
berusaha menciptakan iklim
organisasi yang lebih terbuka guna meningkatkan kreativitas para batahan. Para bawahan ikut
dilibatkan dalam menghadapi berbagai masalah
yang dihadapi oleh pimpinan yang sekaligus juga merupakan masalah orgainisasi.
Hal ini merupakan dorongan kepada para pegawai untuk
lebih meningkatkan kreativitas dan semangat kerja sesuai batas kemampuan
masing-masing.
Pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah untuk:
1) Menimbulkan
rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:
a) para
bawahan dengan atasan/pimpinan.
b) bawahan
dengan bawahan.
c) atasan
dengan atasan.
d) pegawai
dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan.
2) Meningkatkan
kegairahan kerja para pegawai.
3) Meningkatkan
moral dan disiplin para pegawai.
4) Semua
jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga
akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
5) Semua
pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan,
ketentuan-ketantuan, yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
6) Semua
informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengan
cepat dan tepat diperoleh.
7) Meningkatkan
rasa tanggung jawab semua pegawai.
8) Menimbulkan
saling pengertian di antara pegawai.
9) Meningkatkan
kerja sama (team work) di antara para pegawai.
10) Meningkatkan
semangat korp atau esprit de corp di
kalangan para pegawai.
Klasifikasi dan Media
Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi
beberapa macam tergantung dari segi peninjauannya.
Penjelasan selanjutnya silahkan klik di sini.
Sumber :: Wursanto, Dasar 3 Ilmu Organisasi